Senin, 28 Agustus 2017

gunung Lawu dengan pesona candi ceto


Gunung Lawu via candi cheto



Kali ini ini tujuan perjalanan saya adalah gunung Lawu dan pilihannya melewati Jalur candi cheto, dimana Jalur ini merupakan Jalur terpanjang Dari semua rute yang disajikan dipendakian gunung Lawu, saya tidak sendiri Ada mentor saya yang mendampingi perjalanan saya Kali ini bang herry (ceker) namanya.

Buat para penjelajah gunung rimba gunung Lawu merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi, gunung berketinggian 3265mdpl ini memiliki ciri tersendiri yang membuatnya tersohor dimata pengiat alam bebas, sebetulnya perjalanan ke gunung Lawu ini bukan Kali pertama buat saya, Jauh beberapa tahun yang lalu (sekitar 10 tahun lalu) saya pernah berkunjung ke sini, jadi bayangkan memori yang hampir memudar tentang destinasi ini ditambah jalur yang dilewatipun berbeda (cemoro Sewu/cemoro kandang), bisa dibayangkan betapa antusiasnya saya dalam perjalanan kali ini,, 😊😊😊😊


Dari terminal Lebak Bulus tepat pukul 17.00 Bis tujuan karang anyar mengantarkan kami memulai perjalanan kami, perjalanan lebih dari 12 jam lumayan membuat urat pinggang sedikit bengkak,, pagi ini kota kecil karang anyar yang sejuk sangat menggairahkan, kabut tipis menyejukkan ditambah bakwan dan beberapa menu sarapan ala terminal menawarkan sedikit perut yang keroncongan, perjalanan dari terminal karang pandan (kota karang anyar) dilanjutkan menuju desa Kemuning dengan Bis mini yang siap membelah tanjakan-tanjakan curam,, Bis yg kami tumpangi mengantarkan kami sampai desa kemuning. Dari sini perjalanan dilanjutkan menggunakan jasa ojeg











Perjalanan dengan motor alias ojeg sungguh menantang, tanjakan-tanjakan yg hampir Tegak lurus menjadi tantangan 
tersendiri bagi bapak driver,, jantung serasa dibawa naik turun layaknya menaiki wahana roler coster, sekitar 20 menit perjalanan tibalah kami di pintu masuk candi ceto,, situs peninggalan kerajaan hindu ini memiliki beberapa candi yang masih terawat baik di antaranya candi ceto, cagar saraswati dan candi khetek








Perjalanan dari candi ceto menuju pos 1 sungguh menawan Medan terbuka dengan suguhan tanjakan tanpa henti menghentakan dengkul yg sudah mulai tua ini, waktu 
tempuh dari candi ceto menuju pos 1 adalah 1 jam, 




Dari pos 1 menuju pos 2 masih disuguhkan tanjakan - tanjakan memanjakan dengan medan tanah licin, namun Medan tidak lagi terbuka seperti menuju pos 1, kali ini agak tertutup, waktu yang dibutuhkan menuju pos 2 (Brak sengo) adalah 1 jam.



Setibanya kami dipos 2 kami mendapat kabar dari pendaki lain bahwa ada seorang pendaki yg tercecer dari kelompoknya dan mengalami cidera dikakinya sampai-sampai tidak dapat berjalan, berbekal pengetahuan seadanya kami berinisiatif membantunya, sambil menunggu bantuan tim rascue datang menjemput.

Tepat pukul 18.30 setelah korban dibawa turun kamipun bersiap kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 3, jalur menuju pos 3 masih sama tanjakan - tanjakan mengilukan harus ditaklukan membutuhkan waktu 1,30 jam untuk sampai di pos 3 cemoro dowo




Menuju pos 4 membutuhkan kesabaran yg lebih tinggi Terjalnya jalur memperlambat perjalanan, Medan yg tertutup ditambah tanjakan-tanjakan tanpa konstan, membutuhkan 1.5jam untuk tiba dipos 4 
Lelah akan terbayar ketika sampai dipos 5 hamparan sabana luas diselingi kabut tipis menambah romantisme selama perjalanan, awal dari pos 4 memang masih sulit Medan terjal nan panjang menemani perjalanan, setelah berjalan kira - kira 45 menit Medan berangsur landai sampai pada klimaksnya hamparan sabana menyambut tamunya yang datang,, total perjalanan dari pos 4 ke pos 5 adalah 1jam




Perjalanan menuju puncak dari pos 5 sangat amat istimewa sepanjang jalur sabana berbalut kabut tipis, ditambah gerimis sendu membuat suasana bertambah romantis,, 45menit dari pos 5 akan ditemukan Bulak menjangan kolam alami berisi air yg sejuk, ada 2 buah kolam dikanan dan kiri track, setelah melewati sabana Medan sedikit menanjak menandakan kami akan tiba di pasar dieng (pasar setan), 20 menit kemudian tibalah kami di puncak Hargo dalem,, turun sejenak dari Hargo dalem kami tiba di "The Lagent of mt Lawu" (mbok yem)
Dari Warung mbok yem perjalanan menuju puncak Hargo dumilah membutuhkan waktu sekitar 30menit 
Medan khas sumit tanjakan terjal dan pepohonan khas ketinggian lainnya,,














Jalur turun yang kami pilih yaitu cemoro sewu,, seperti kita ketahui Medan cemoro sewu sangat terjal terdapat sendang derajat disalah satu pos nya yaitu mata air yang disakralkan karena memang mata air ini tidak pernah kering,, terbukti sejak pertama kali saya melihatnya 10 tahun lalu sendang derajat masih terawat dengan baik,,


Demikian deskripsi pendakian gunung lawu via Candi Cheto kami buat,, atas izin Allah Swt insyaAllah  kami Akan mendeskripsikan destinasi-destinasi lainya,
Semoga apa-apa yang kami buat dapat bermanfaat bagi Kita semua


Semoga Allah Swt memberikan Kita semua karunia yang luas 



Salam Lestari

1 komentar:

  1. According to Stanford Medical, It's in fact the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh 19 kilos lighter than we do.

    (And by the way, it is not related to genetics or some secret diet and really, EVERYTHING related to "how" they are eating.)

    P.S, I said "HOW", not "what"...

    Tap on this link to determine if this short test can help you find out your true weight loss potential

    BalasHapus

Tak ada lagi istilah "...sumber air suu dekat kakak..."

Bicara leuweung (hutan) dalam konsep budaya masayarakat parahiyangan dikelompokan dalam 3 zona : Perampasan hak hutan  1. Leuweung Titipan ...