Rabu, 07 Agustus 2019

EUFORIA YANG TERASA HAMBAR




Perjalanan 3 - 5 agustus ke gunung ciremai kemarin terasa hambar, meski euforia puncak majakuning masih tebal menempel dalam ingatan, sukses melangkahkan kaki dipuncak tertinggi tanah pasundan seperti menyisakan dosa kecil yang menodai kegembiraan perayaan pencapaian yang baru saja dicatatkan.
Bagaimana tidak 2 hari paska turun, sedang asyik -asyiknya memilah - milah foto yang menarik, bahkan pegal linunya saja belum terasa hilang, kabar duka datang dari gunung ciremai.

2 hari berselang tepatnya tgl 7 agustus 2019 kabar tidak mengenakan datang dari tempat yang beberapa hari lalu baru saja menjadi tempat kami bermain, bercanda dan merintih ditanjakan tanjakan menyebalkanya. Blok Goa Walet mengeluarkan asap pekat dugaan kebakaran menguat setelah pos pantau gunung ciremai mengiyakan berita tersebut, evakuasi pendaki dikebut, status pendakian ditutup sementara, dari berita yang dihimpun hingga pukul 21.00 malam api juga belum bisa dipadamkan.




Dalam tulisan sebelumnya saya mengutip pesan dari pengurus pendakian via palutungan bahwa tidak disarankan lagi menginap diblok Goa Walet, selain daerahnya yang rawan longsor musim kemarau kali ini memang terbilang cukup gersang dan menjadikanya wilayah yang rawan akan kebakaran.

Goa Walet sendiri berada diketinggian 2945 mdpl dari titik tertinggi digunung ciremai yaitu 3078 mdpl, bisa dibayangkan tanaman yang tumbuh dikisaran ketinggian tersebut bukanlah tanaman tanaman besar,  ilalang yang paling banyak dijumpai. Memang belum bisa dipastikan apa penyebab kebakaran yang terjadi, namun perasaan "gak enak" sedikit mengganggu euforia kami dijakarta.

Kejadian karhutla memang bukan kali ini saja terjadi, tindakan pencegahanpun sudah banyak disuarakan, tinggal bagaimana kita sebagai salah satu bagian dari pelaku kegiatan alam bebas dapat berupaya mendukung upaya upaya pencegahan, pada akhirnya "mencegah lebih baik daripada mengobati". Sebagai pelaku kegiatan digunung hutan semestinya kita harus mawas diri, sama-sama bersama instansi terkait mendukung upaya meminimalisir karhutla dengan cara mematuhi segala aturan yang ditetapkan pengurus pendakian.

Sekali lagi ini hanya ungkapan kegelisahan karena belakangan marak sekali karhutla yang terjadi baik di gunung, hutan lahan gambut dan sebagainya.
Terus terang Euforia kami jadi terasa hambar, bahkan menjurus keperasaan ikut bersalah.

"INI TANAH AIR KITA,, KITA BUKAN TURIS,, MAKA PERLAKUKANLAH SEMESTINYA APA YANG KITA MILIKI"



1 komentar:

  1. Do you understand there is a 12 word phrase you can speak to your partner... that will induce intense emotions of love and impulsive attractiveness for you deep inside his heart?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, idolize and guard you with his entire heart...

    12 Words That Trigger A Man's Love Instinct

    This impulse is so built-in to a man's mind that it will make him work harder than ever before to do his best at looking after your relationship.

    In fact, fueling this powerful impulse is absolutely important to getting the best ever relationship with your man that the second you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You'll instantly find him expose his mind and soul for you in a way he's never expressed before and he'll recognize you as the only woman in the galaxy who has ever truly fascinated him.

    BalasHapus

Tak ada lagi istilah "...sumber air suu dekat kakak..."

Bicara leuweung (hutan) dalam konsep budaya masayarakat parahiyangan dikelompokan dalam 3 zona : Perampasan hak hutan  1. Leuweung Titipan ...